Blogger news

Senin, 16 April 2012

.:: Cara Membobol Wifi Hotspot Cara Membobol Wifi Hotspot ::.

Cara Membobol Wifi Hotspot

Cara Membobol Wifi Hotspot, Tutorial Cara Membobol Wifi Hotspot dengan Menggunakan Aplikasi Software NETCUT dan TMACv5_R3 agar dapat Connect Wireless Gratis atau dengan kata lain kita akan gandengkan  IP Address sobat dengan IP Address si korban, dengan mengkonfigurasi dua software diatas sama saja ya, perlu di ingat, proses ini akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran, so sobat perhatikan baik - baik Cara Membobol Wifi Hotspot dibawah ini :

1. Pertama - tama sobat wajib download Software NETCUT dan TMACv5_R3
2. Setelah dua software diatas sudah didownload, Extract filenya dan silahkan di instal kedua aplikasi tersebut (ikuti saja langkah - langkah instalasinya hingga selesai)
3. Kalau sudah berhasil di instal sobat jalankan dulu Wireless Internet sobat, seperti gambar dibawah ini higga wireless tersebut connect


4. Dilangkah ketiga ini, silahkan sobat jalankan aplikasi Netcut terus jalankan pula aplikasi TMACv5_R3 yang sobat sudah instal tadi, lihat gambar dibawah ini


5. Perhatikan aplikasi Netcut setelah dijalankan, terlihat banyak disitu IP address, termasuk IP address komputer sobat sendiri, lihat pada gambar aplikasi Netcut kedua dari atas yang sudah saya beri tanda garis merah dan block berwarna biru.
- Untuk aplikasi TMAC lihat gambarnya diatas, silahkan sobat klik wireless network connection (nomor 1). Terus sobat klik change MAC (nomor 2), hingga terlihat seperti gambar nomor 3. Ok sobat, kita rilex sejenak dulu

6. Sekarang tugas sobat, tinggal memasukan 12 digit Physical Address yang ada pada aplikasi satu persatu, bisa sobat lihat pada gambar diatas yang saya beri tanda dengan garis kotak berwarna putih dan masukkan kedalam kolom - kolom yang ada pada aplikasi TMAC (nomor 3)
7. Jika ke 12 digit Physical Address tersebut telah masuk, silahkan sobat klik change Now (nomor 4) lalu klik yes terus klik ok


8. Tunggu beberapa saat hingga proses konfigurasinya selesai
9. Setelah itu silahkan sobat buka browser internet apa saja yang ada pada komputer sobat, seperti Mozilla Firefox, Chrome atau semacamnya dan lihat hasilnya

Jumat, 13 April 2012

<<< Cara Sharing Data pada Windows 7 >>>

Cara Sharing File atau Folder pada Windows 7

Published on april 2012 by   ·   15 Comments Tentunya dengan jaringan komputer banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh, salah satunya berbagi dokumen dalam folder (sharing) dari satu komputer ke komputer lainnya. Cara ini sangat praktis untuk mengirimkan berkas atau dokumen dan prosesnya sangat cepat. Berikut langkah-lakngkah sharing file atau folder pada windows 7
Syarat untuk berbagi dokumen (Sharing file) :
  1. Koneksi jaringan antar komputer
  2. Aktivasi Permission Share
  3. Gunakan Password jika ingin lebih aman dalam membagikan berkas atau dokumen (option)

Langkah 1

Cara terlebih dahulu folder atau direktori yang dibagikan :

Langkah 2

Aktifkan permission share



Langkah 3

Hasil Aktivasi share

Cara mengambil file yang sudah dishare atau dibagikan

A. Dengan menggunakan alamat atau IP Adress

Langkah 1

harus mengetahui alamat host yang telah memberikan akses untuk mengambil file kepada user

Langkah 2

masukkan alamat atau IP Adress

B. Dengan menggunakan nama komputer

Langkah 1

Harus mengetahui nama komputer yang telah memberikan akses untuk mengambil file kapada user

Langkah 2

Masukkan nama komputer pada kolom addres pada windows explorer

C. Menggunakan Password guna untuk keamanan pada Share Folder

Langkah 1

Membuat Password


Langkah 2

Memberi akses password untuk share

Selasa, 10 April 2012

* * * Networking Fundamental * * *

BAB I
Network Fundamental
  1. DEFINISI
  • Jaringan computer adalah sejumlah computer yang terpisah dan saling berhubungan satu dengan yang lain untuk melakukan tugas-tugasnya
  • Dua computer dikatakan saling terkoneksi apabila computer – computer tersebut dapat saling bertukar informasi.
  • Jaringan computer merupakan perpaduan antara teknologi computer + teknologi komunikasi.
  1. Alasan diadakannya jaringan computer
  • Menghubungkan unit – unit computer yang terpisah agar dapat saling bertukar informasi.
  • Memakai bersama resource/sumber daya dan peralatan – peralatan pada sistem computer (misal : file, database, printer, akses internet, high capacity storage, dan lain – lain).
  • Integrasi system informasi sehingga antara sub system dapat terkoneksi.
  • Meningkatkan distribusi dan kemampuan akses
  • Meningkatkan sistem keamanan, baik terhadap kerusakan data (disaster recoveri) maupun pihak – pihak yang tidak berwenang.
  • Untuk penelitian dan pengembangan

Sejarah jaringan
Pada tahun 1970 dan awal 1980,jaringan hanya merupakan suatu teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademis. Dan pada tahun 1988,jaringan telah digunakan dalam suatu universitas dan beberapa perusahaan besar. Pada awal 1990-an,jaringan mulai memberikan layanannya kepada perorangan dirumah-rumah Pada tahun 1996,jaringan, telah menjadi realita sehari-hari dari seluruh masyarakat.
Pada tahun 1970 dan awal 1980 sampai tahun 1988 masih menggunakan komputer mainframe untuk sarana penyimpanan data dengan kecepatannya yang sepuluh kali lipat daripada komputer pribadi dengan harga dan sepuluh kali lipat lebih mahal daripada komputer pribadi.
Manfaat jaringan komputer
v      Jaringan untuk perusahaan
  1. Resource Sharing
  2. reliabilitas tinggi
  3. skalabilitas
  4. Menghemat uang
  5. integritas data
  6. Management
v      Jaringan untuk umum
  1. access ke informasi yg berada ditempat yg jauh
(ex : home-shopping,google, newsgroups,videoconference,etc)
  1. komunikasi orang ke orang
  2. Hiburan interaktif
  3. integritas data
  4. Management
  1. III. Jenis – Jenis Jaringan Komputer
Geographic
1)            Local Area Network (LAN)
2)            Metropolitan Area Network (MAN)
3)            Wide Area Network (WAN)

LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) didefinisikan sebagai sebuah jaringan yang berada dalam suatu area lokal tertentu atau antara beberapa tempat terpisah seperti bangunan kantor atau pabrik. Jarak cakupan atau jangkuannya biasanya dalam satu gedung atau antar gedung dalam satu kompleks perkantoran. Gambar 1.1 merupakan contoh LAN pada sebuah lembaga pendidikan.
Gambar 1.1 Jaringan komputer LAN pada sebuah lembaga pendidikan.

MAN (Meropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah kumpulan dari berbagai macam LAN (Local Area Network) yang saling berinteraksi satu sama lain, jangkauannya sampai dengan antar kota satu dengan kota yang lain. Gambar 1.2 contoh jaringan MAN pada sebuah kota, yang menggunakan berbagai macam media transmisi data.
Gambar 1.2 Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) pada sebuah kota.


WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network (WAN) adalah sekumpulan dari berbagai macam MAN (Metropolitan Area Network) yang saling terkoneksi dan berinteraksi satu sama lain untuk dapat saling bertukar informasi. Jangkuannya meliputi seluruh negara atau benua, bahkan meliputi seluruh negara (World Wide). Gambar 1.3 merupakan gambar WAN (Wide Area Network) antara negara satu dengan negara yang lain.
Gambar 1.3 WAN (Wide Area Network) antar negara.

SERVICE
-        Intranet
-        Ekstranet
-        Internet
  • Intranet :suatu jaringan yang jangkauannya mencakup didalam area  itu saja.(kalangan sendiri)
  • Extranet : suatu jaringan yang jangkauannya mencakup antara  area satu dengan area lainnya (beberapa area).
  • Internet : suatu jaringan yang jangkauannya mencakup seluruh area (dunia).
v      Teknologi transmisi
  1. Point to point : hubungan antara satu device dengan device lain (ex : komputer dengan  Komputer,Komputer dengan printer,etc)
  2. Point to multi point : hunbungan antara satu device dengan beberapa device (ex : switch dengan CPU,hub dengan CPU,etc)
  3. Jaringan broadcast : jaringan yang memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama pada jaringan. System yang menunjang transmisi ke subset mesin disebut multicasting.
  4. IV. MODEL JARINGAN
Peer-To-Peer
Model jaringan peer-to-peer memungkinkan user membagi suber daya yang ada di komputernya baik berupa file, printer dan lain – lain. Peer-to peer tidak mempunyai sebuah server atau sumber daya yang terpusat. Dalam model jaringan ini, seluruh node yang terkoneksi dalam jaringan adalah sama. Computer – computer tersebut mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang ada dalam jaringan.
Keuntungan model Peer-To-Peer :
  1. Tetap Stabil dengan tingkat beban kerja yang tinggi.
  2. Reliable (mudah untuk dikembangkan)
  3. Low Cost
  4. Minimal terhadap pengendalian terpusat
Kerugian model Peer-To-Peer :
  1. Tidak cocok untuk jaringan berskala besar dan traffic padat.
  2. Tidak adanya pusat data karena setiap node yang ada pada jaringan model ini memiliki derajat yang sama.
Client-Server
LAN merupakan implementasi dari model jaringan Client-Server. Dalam model jaringan Client-Server, komponen aplikasi dibagi menjadi dua.
Client  : Adalah komponen aplikasi yang membutuhkan service
Server : Adalah komponen aplikasi yang memberikan service
Jenis-Jenis Server beserta fungsinya, antara lain :
  1. File Server, menyediakan service kepada client untuk mengakses dan mengelola file yang terdapar=t pada server
  2. Database Server, sebagai pusat penyimpanan data yang nantinya akan diolah menjadi sistem informasi terpusat
  3. Communication Server, menyediakan akses ke modem ataupun device komunikasi lain yang melengkapi sistem jaringan sehingga dimungkinkan untuk berkomunikasi dengan jaringan secara global.
  4. Application Server. Menyediakan akses ke suatu aplikasi, sehinnga aplikasi dapat didistribusikan kesetiap node yang terhubung jaringan.
Dengan kemajuan teknologi jaringan internet, dikenal juga jenis-jenis server yang berfungsi untuk melayani aplikasi-aplikasi berbasis internet seperti : Web Server, mail server, FTP Server dan lain-lain.
Keuntungan Model Jaringan Client-Server :
  1. Terpusat
  2. Skalabilitas
  3. Fleksibel
  4. High Security


Kerugian Model Jaringan Client-Server :
  1. Resiko down time sangat tinggi, karena ketika server down maka konektivitas keseluruhan node pada jaringan akan putus
  2. Kompleks, Dibutuhkan staff khusus yang berperan sebagai administrator untuk mengatur system agar berjalan stabil.
  1. Komponen – komponen dasar
yang digunakan   untuk membangun jaringan computer, antara lain :
  1. Computing Devices
Salah satu computing devices adalah file server. File Server merupakan jantungnya kebanyankan jaringan, dengan spesifikasi  komputer  yang memiliki kecepatan tinggi, memori besar, disk storage besar untuk menanmpung data client. Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server didalam jaringan  disebut sebagai Workstation.
  1. NIC (Network Interface Card)
NIC atau sering disebut lan card merupakan komponen kunci pada terminal jaringan. Fungsi utamanya adalah mengirim dan menerima data. NIC juga berfungsi menterjemahkan data yang diterima kedalam bit yang dimengerti oleh computer. NIC dapat dibeli sesuai kebutuhan, jika menggunakan kabel UTP maka diperlukan NIC dengan port connector RJ-45 yang sudah terintegrasi, begitu pula jika menggunaka kabel Coaxial maka dibutuhkan NIC dengan interface connector BNC yang sudah terintegrasi.
  1. Transmition System
Kabel merupakan salah satu media transmisi yang berfungsi sebagai penghubung untuk proses penerimaan dan pengiriman data dari satu node ke node yang lain. Ada berbagai macam jenis kabel yang dapat digunakan untuk implementasi jaringan, mulai dari kabel elektrik sampai kabel serat optic. Dalam beberapa kasus, system penkabelan diganti dengan system komunikasi tanpa kabel (wireless communication), seperti radio, gelombang micro, infra merah, Bluetooth dan lain-lain.
  1. Access Units / Concentrators
Dibutuhkan sebuah devices untuk menghubungkan setiap node yang ada pada jaringan sehingga menjadi terpusat. Concentrator dapat berupa switch, hub. Digunakan  Access point untuk infrastruktur jaringan wireless. Concentrator biasa digunakan pada topologi jaringan star.









  1. NOS (Network Operation System)
Jika NIC dan media transmisi melakukan fungsi-fungsi low level pada layer physical yang memungkinkan komunikasi fisik dapat dilakukan antara peralatan-peralatan yang terhubung, maka fungsi – fungsi high level agar End-User dapat melakukan pekerjaannya, dapat ditangani oleh NOS sebagai SIstem Operasi jaringan yang bekerja pada layer – layer lainnya (network, transport, session, presentation dan application).
Bab II
TOPOLOGi JARINGAN
Topologi jaringan menyatakan tata letak serta struktur yang didasarkan pada cara penghubung ke sejumlah komponen (node) atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan berkaitan dengan mekanisme yang digunakan untuk mengelola cara suatu station mengakses jaringan,sehingga tidak terjadi konflik.
Arsitektur jaringan komputer dibedakan menjadi arsitektur fisik dan arsitektur logic. Arsitektur fisik berkaitan dengan susunan fisik sebuah jaringan komputer, biasanya juga disebut dengan topologi jaringan. Sedangkan arsitektur logic berkaitan dengan logika hubungan masing-masing komputer dalam jaringan.
Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri, terdapat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tabel jenis jaringan, jenis kabel dan jenis protocol yang biasanya digunakan.
Physical Topology Commond Cable Commond Protocol
Ring Fiber Optic
Twisted Pair
Token Ring
Linear Bus Twisted Pair
Coaxial
Fiber Optic
Ethernet
Local Talk
Star Twisted Pair Ethernet
Local Talk
Tree Twisted Pair
Coaxial
Fiber Optic
Ethernet




2.2.1 Arsitektur secara fisik
Bentuk-bentuk aritektur jaringan komputer secara fisik adalah sebagai berikut:
2.2.1.1Topologi Bus
Pada topologi bus seluruh komputer dalam sebuah jaringan terhubung dalam sebuah sebuah bus atau jalur komunikasi data (kabel). Topologi ini merupakan topologi jaringan paling sederhana dan biasanya jaringan ini menggunakan media yang berupa kabel coaxial.
Topologi ini memiliki kelemahan pada tingkat komunikasi data yang cukup padat. Pada kondisi lalu lintas data yang padat, kemungkinan terjadinya collusion (tabrakan) komunikasi antara beberapa komputer menjadi sangat besar.
Hal ini menyebabkan turunnya kecepatan lalu lintas data, yang pada akhirnya menurunkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Diperlukan repeater untuk jarak jauh. Bentuk jaringan dengan topologi bus terdapat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Bentuk jaringan dengan topologi bus
2.2.1.1 Topologi Ring
Sesuai namanya ring atau cincin, maka pada topologi ini seluruh komputer dalam jaringan terhubung pada sebuah jalur data yang menghubungkan komputer satu dengan lainnya secara sambung-menyambung sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah cincin. Tiap node akan berfungsi sebagai repeater yang menerima sinyal dari node sebelumnya, memperkuat dan meneruskan sinyal ke node berikutnya.
Kelemahan topologi jaringan ini apabila terjadi gangguan pada salah satu titik atau lokasi dalam jaringan maka akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan.
Namun demikian jaringan ini memiliki kecepatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan jaringan topologi bus, selain itu jaringan ini juga hemat kabel, bentuk jaringan ring terdapat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Bentuk jaringan ring
2.1.1.3 Topologi star
Topologi ini adalah topologi yang paling populer, dimana tiap node dihubungkan kesatu titik pusat/sentral (concentrator) melalui hubungan point-to-point. Concentrator dapat berupa hub, switch, router, multipoint repeater, dan lain-lain. Berbeda dengan kedua topologi diatas yang menggunakan satu bus untuk berkomunikasi dalam topologi ini masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan ke pusat atau sentral dengan menggunakan jalur (bus) yang berbeda. Maka jika terjadi gangguan pada salah satu titik dalam jaringan tidak akan mempengaruhi bagian jaringan yang lain. Hal ini juga memungkinkan pengaturan jaringan yang lebih fleksibel serta memungkinkan kecepatan komunikasi data yang lebih baik jika dibandingkan topologi yang lain (bus dan ring).
Kelemahan dari topologi ini adalah bahwa kinerja jaringan sangat dipengaruhi oleh kemampuan sentral atau jaringan tersebut, jaringan ini merupakan jaringan yang boros kabel.
Keunggulan jaringan ini juga memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu bagian jaringan lain. Gambar 2.4 menunjukkan bentuk jaringan dengan topologi star.
Gambar 2.4 Jaringan dengan topologi star
2.1.1.5  Topologi Mesh
Pada prinsipnya topologi ini adalah star, hanya saja pada mesh memiliki beberapa jalur hubungan (link) ganda diantara node.umumnya topologi mesh dikembangkan dengan ruang lingkup yang luas, sehingga jarak antar node berjauhan.
Keuntungan :
  • Adanya jalur hubungan (link) ganda antar node
  • Jika salah stu jalur terputus, maka dapat digunakan jalur lainnya
  • Router ganda dapat digunakan untuk multiplexing, pesan (message) asli dapat dipecah-pecah menjadi beberapa paket dan dilewatkan jalur yang berbeda
Kerugian :
  • Tiap node membutuhkan interface lebih dari satu
  • Membutuhkan kabel yang lebih banyak
2.1.1.6  Topologi Hybrid
Topologi ini memungkinkan beberapa topologi digabung menjadi satu topologi yang besar yang merupakan perpaduan dari topologi star, ring, dan bus.
Selain itu yang termasuk topologi hybrid yaitu topologi Tree/pohon. Topologi ini merupakan perpaduan antara topologi Bus dan Star.Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan sebuah perusahaan mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya.
Topologi Hybrid dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
  • Homogen : suatu jaringan yang hanya memiliki satu tipe workstation,server,NIC dan system operasi dengan jumlah aplikasi yang terbatas. Semua dibeli dari vendor yang sama, Seluruh node juga menggunakan protocol yang sama.
  • Heterogen : suatu jaringan dari berbagai macam workstation,server,NIC, dan system operasi dengan berbagai macam aplikasi,juga dibeli dari berbagai vendor dengan protocol yang berbeda pula.
Keuntungan :
  • Dapat mengombinasikan keuntungan dan kerugian dari beberapa topologi yang berbeda
  • Workgroup dapat lebih efesien dan lalu lintas data dapat diatur
  • Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak
Kerugian :
  • Peralatan pada satu topologi tidak dapat dipertukarkan dengan topologi lain tanpa perubahan perangkat keras
  • Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan
  • Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segemen ikut jatuh juga
2.2.2 Arsitektur secara logika (logic)
Bentuk-bentuk arsitektur jaringan komputer secara logika adalah sebagai berikut:

2.2.2.1 Arsitektur ArcNet dengan topologi star dan bus

Gambar 2.4 Rangkaian Jaringan ArcNet dengan topologi star dan bus







2.2.2.2 Arsitektur Token Ring
Gambar 2.5 Bentuk Jaringan Token Ring
2.2.3 Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan Topologi Jaringan
Pada saat pemilihan topologi jaringan , cukup banyak pertimbangan yang harus diambil tergantung pada kebutuhan.
Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan Topologi, sebagai berikut :
  • Biaya   : Topologi apa yang paling efektif dan efisien dalam pengembangan sistem.
  • Kecepatan  : Sampai sejauh mana kecepatan mempengaruhi kinerja sistem
  • Lingkungan : Faktor – faktor lingkungan (misal: listrik) yang berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
  • Ukuran  : Sampai seberapa besar dan luas ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau komponen pendukung lain.
  • Konektivitas  : Apakah pemakai lain  (misalkan petugas lapangan yang menggunakan notebook misalnya perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
BAB III
Media Transmisi
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data dari satu node ke node yang lain. Media transmisi diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Bounded Media
  • Unbounded Media
  1. Bounded Media
Bounded Media atau sering disebut juga guided media (media terpandu) adalah media yang mengalirkan data melalui suatu jalur fisik tertentu.Dengan bounded media, gelombang dipandu melalui sebuah media padat seprti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel tembaga coaxial dan serat optic (fiber optic).
  1. Unbounded Media
Bentuk transmisi dalam media ini disebut sebagai wireless transmission. Yang tergolong dalam media transmisi jenis unbounded sebagai berikut :
  • Microwave (gelombang mikro)
  • Radio (gelombang radio)
  • Laser (sinar laser)
  • Infrared (transmisi dengan sinar infra merah)
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal dan pertimbangan dalam pemilihan media, sebagai berikut :
  • Resistance : Tingkat ketahanan media terhadap pengaruh EMI (Electrical Magnetic Interference.
  • Bandwidth : Jangkauan frekuensi yang dapat diakomodasi oleh kabel tersebut.
  • Attenuation : Bagaimana kabel tersebut mengurangi kekuatan sinyal dengan bertambahnya rentang jarak.
  • Cost : Pertimbangan biaya dalam instalasi dan perawatannya.
  1. Cabling Sistem
Kabel adalah salah satu alat penghubung untuk mengirim sinyal atau gelombang dari satu computer ke computer yang terhubung dalam sebuah jaringan. Sebagai media terpandu, kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau data rate, tergantung secara kritis pada jarak dan kondisi media. Jenis kabel yang digunakan berdasarkan dengan topologi jaringan, protocol jaringan dan scope jaringan. Media kabel yang secara umum sering digunakan didalam jaringan yaitu :
  1. Coaxial
  2. Twisted Pair
  3. Fiber Optic
III.1.  Coaxial
Kabel Coaxial merupakan high-capacity kabel yang digunakan untuk transmisi frekuensi tinggi unutk telepon, antenna televisi,  LAN dan transmisi sinyal audio digital.
Gambar 3.1 : Bentuk fisik dari kabel coaxial

Coaxial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita frekuensi yang besar. Terdiri dari konduktor inti dan dikelilingi oleh kawat-kawat kecil. Diantara konduktor inti dengan konduktor sekelilingnya dipisahkan dengan sebuah isolator (jacket/shield) seperti ditunjukkan gambar 3.1. Kabel coaxial lebih tahan terhadap gangguan noise seperti EMI dikarenakan adanya lapisan pelindung. Coaxial dapat digunakan untuk jarak jauh dan mendukung lebih banyak terminal dalam satu jalur bersama.
Gambar 3.2 : Bentuk fisik konektor BNC
Tipe kabel coaxial yang paling banyak digunakan adalah RG58/U. Tipe kabel ini dapat membawa sinyal jarak 300 meter lebih dan kebanyakan implementasikan pada jaringan Ethernet Thinwire.
III.2.  Twisted Pair
Jenis kabel ini paling banyak digunakan dalam jaringan komputer saat ini. Sesuai dengan namanya, kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (Unshield). Keempat pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang terisolator. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Tabel 2.1 merupakan kategori dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, September 2004), yaitu:
Tabel 3.2.1 Tabel Kategori twisted pair
Sumber: http://www.glossary-tech.com/cable.htm and http://www.firewall.cx/cabling_utp.php

Cable
Type Feature
Type CAT 1 UTP Analog
(biasannya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN-integrated service digital networks. Juga untuk menghubungkan modem dengan line telepon)
Type CAT 2 UTP - Up to 1 Mbits
(sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3 UTP/STP 16 Mbits data transfer
(Sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
Type CAT 4 UTP,STP 20 Mbits data transfer
(biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5 UTP, STP – up to 100 MHz 100 Mbits data transfer /22 db
Type CAT 5enhanced UTP, STP – up to 100 MHz 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters-4copper pairs (kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada Fast Ethernet 100Mbps)
Type CAT 6 Up to 155 MHz or 250 MHz 2.5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters-20,2 db (Gigabit Ethernet)
Type CAT 7 Up to 200 MHz or 700 MHz Giga-Ethernet/20.8 db
(Gigabit Ethernet)
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise) bisa ditekan sedemikian rupa. Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insolator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.
Untuk menghubungkan kabel UTP ini digunakan konektor RG-45, yaitu modulator jack yang berisi 8 pin. Gambar 3.2.2 merupakan kabel UTP (Unshield Twisted Pair) dan connector-nya (RG-45).
Gambar 3.2.2  Kabel UTP dan Conector RG-45
Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RG-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
Tabel 3.2.3 UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Sumber: http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html
Wire Pair Colour
Wire pair #1 White/Blue
Blue
Wire pair #2 White/Orange
Orange
Wire pair #3 White/Green
Wire pair #4 White/Brown
Brown
  1. Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam arti ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk Straight Cable ini. Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme. Gambar 3.2.4 Pemasangan metode Straight Cable.


Urutan kabel berdasarkan Standarisasi
Standart 568 A
ü       Putih hijau
ü       Hijau
ü       Putih orange
ü       Biru
ü       Putih biru
ü       Orange
ü       Putih coklat
ü       coklat
Ketika menghubungkan Komputer bersama-sama dengan hub atau switch, menggunakan metode “Straight Cable”, dengan contoh dibawah ini:
Gambar 3.2.4 Contoh Jaringan dengan metode “Straight Cable”
  1. Crossover Cable
Kabel UTP bisa dipasang langsung untuk menghubungkan perangkat yang berbeda atau hanya dua PC.
Urutan kabel berdasarkan Standarisasi
Standart 568 B
ü       Putih orange
ü       orange
ü       Putih hijau
ü       Biru
ü       Putih biru
ü       hijau
ü       Putih coklat
ü       coklat
Ketika menghubungkan kedua komputer bersama-sama tanpa menggunakan sebuah hub atau switch, metode “Crossover Cable” harus digunakan, contoh seperti gambar dibawah ini :
Dasar Koneksi untuk UTP Crossover Cable
Tabel 3.2.6 Dasar Koneksi untuk UTP “Crossover Cable”
Connector 1
Pinout
Connector 2
Pinout
Picture
1 3
2 6
3 1
4 Open
5 Open
6 2
7 Open
8 Open
pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2, Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung.
Tabel 3.2.7 Keterangan warna untuk UTP “Crossover Cable”
Crossover
Cable

Straight
Cable
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
1 Rx+ 3 Tx+ 1 Tx+ 1 Rc+
2 Rc- 6 Tx+ 2 Tx- 2 Rc-
3 Tx + 1 Rc + 3 Rc+ 3 Tx+
6 Tx- 2 Rc - 6 Rc- 6 Tx
CABLING RULES
1. Try to avoid running cables parallel to power cables.
2. Do not bend cables to less than four times the diameter of the cable.
3. If you bundle a group of cables together with cable ties (zip ties), do not over-cinch them.
It’s okay to snug them together firmly; but don’t tighten them so much that you deform the cables.
4. Keep cables away from devices which can introduce noise into them. Here’s a short list:
copy machines, electric heaters, speakers, printers, TV sets, fluorescent lights, copiers, welding machines, microwave ovens, telephones, fans, elevators motors, electric ovens, dryers, washing machines, and shop equipment.
5. Avoid stretching UTP cables (the force should not exceed 25 LBS).
6. Do not run UTP cable outside of a building. It presents a very dangerous lightning
hazard!
7. Do not use a stapler to secure UTP cables. Use telephone wire hangers which are available at most hardware stores.
III.3.  Fiber Optic
Fiber Optic merupakan salah salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer. Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel, namun berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk cahaya. Untuk mengggunakan fiber optic dibutuhkan kartu jaringan yang memiliki konektor tipe ST (ST connector). Kelebihan dari fiber optic dibanding media kabel lainya adalah dalam hal kecepatan transfer datanya yang sangat tinggi. Selain itu fiber optic mampu mentransfer data pada jarak yang cukup jauh yaitu 2500 meter lebih tanpa bantuan perangkat repeater. Kelebihan lainnya yaitu tahan terhadap interferensi dari frekuensi-frekuensi liar yang ada disepanjang jalur instalasi.
Kelemahan fiber optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya dan mahalnya harga kabel fiber optic ini. Mengingat media ni menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data maka fiber optic tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
  1. 1. Sistem Komunikasi Serat Optik
Sistem komunikasi serat optik adalah sistem komunikasi dengan menggunakan sinar atau cahaya sebagai pembawa informasi dan menggunakan serat optik sebagai media transimisi. Alasan utama pembuatan serat optik adalah penggunaannya pada sistem komunikasi agar diperoleh sistem dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi untuk pengiriman bermacam informasi baik suara maupun data. Serat optik juga banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi kabel laut sehingga kabel serat optik dipasang di dasar samudra yang mengubungkan berbagai kota di berbagai negara, selain itu juga digunakan dimanfaatkan pada LAN (Local Area Network) atau pun pada WAN (Wide Area Network).

  1. 2. Struktur dasar fiber optic
Sebagaimana namanya, maka serat optik dibuat dari gelas silica dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga dapat diperoleh serabut atau serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas, terpenting dalam pembuatan serat optik adalah menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan.
Gambar 3.3.1 contoh konstruksi dari kabel serat optik
Sumber: http://www.arcelect.com/fiber.htm
Pada gambar 3.3.1 merupakan konstruksi dari kabel serat optik yang memilki bagian pusat kabel terdapat inti kaca dan mempunyai ketebalan 8-10 mikron. Tempat ini merupakan tempat cahaya akan berpropagasi. Inti dibungkus kaca yang mempunyai indeks refraksi yang lebih rendah, hal ini untuk menjaga agar cahaya tetap menjalar pada inti. Kemudian terdapat plastik tipis yang berfungsi sebagai pelindung bungkus kaca. Secara umum serat digabungkan dalam suatu bundel dan dilindungi oleh sarung,ada pula setiap sarung yang bisa berisikan banyak serat optik.
Gambar 3.3.2 Sarung atau pembungkus diantara masing-masing kabel
Sumber: http://www.arcelect.com/fiber.htm
Secara garis besar fiber optic memiliki 3 struktur dasar yaitu:
  1. a. Core (inti)
Berfungsi untuk menetukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi, merupakan bagian utama dari fiber optic karena perambatan cahaya terjadi disini. Diameternya adalah 10 µm – 50 µm, ukuran core sangat mempengaruhi fiber optic.
  1. b. Cladding (lapisan)
Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core, merupakan selubung dari core, sangat mempengaruhi besarnya sudut kritis.
  1. c. Coating (jaket)
Berfungsi sebagai pelidung mekanis dan tempat kode warna. Terbuat dari bahan plastik, berfungsi untuk melindungi serat optik dar kerusakan.
Sistem transmisi fiber optic memiliki tiga komponen utama, yaitu sumber optik, media transmisi dan detector. Pada pengiriman informasi ini pulsa cahaya menyatakan logika 1 bila ada pulsa cahaya dan bila tidak ada pulsa cahaya berarti logika 0 (seperti logika listrik pada umumnya). Pada media transmisinya menggunakan serat optik yang sangat halus, dimana jika ada cahaya yang jatuh, detector akan mengubah cahaya tersebut menjadi sinyal listrik. Pada bagian ujung penerima optik terdiri dari fotodioda, yang menghasilkan pulsa listrik bila dikenai cahaya. Waktu respon yang dimiliki oleh fotodioda adalah 1 ndetik, yang membatasi laju data menjadi sekitar 1 Gbps.
Didalam melakukan pensinyalan terdapat dua jenis sumber cahaya yang dapat digunakan yaitu: LED (Light Emiting Diode) dan laser semi konduktor. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.3 Tabel perbandingan semikonduktor laser dengan LED sebagai sumber cahaya dalam melakukan pensinyalan
Sumber: http://www.elektroIndonesia.com
KETERANGAN LED SEMI CONDUCTOR LASER
Laju data Rendah Tinggi
Module Multimode Multimode atau single mode
Jarak Pendek Jauh
Masa pakai Lama Sebentar
Sensifitas suhu Minor Substansial
Biaya Rendah Mahal
  1. 3. Tipe Kabel Serat Optik
Kabel serat optik di klasifikasikan menurut lima dasar aplikasi standar, yaitu : Simplex cable, Zipcord cable, Tightpack cable, Breakout cable, Armored loose-tube cable.



Gambar 3.3.4 (a) Simplex cable. (b) Zipcord cable. (c) Tightpack cable.
(d) Breakout cable. (e) Armored loose-tube cable
  1. 4. Keunggulan dan kelemahan Transmisi Fiber Optic
Keunggulan dari menggunakan transmisi fiber optic adalah:
  1. Redaman transmisi yang kecil.
Sistem telekomunikasi fiber optic mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainya, seperti kabel coaxial ataupun kabel UTP. Ini berarti fiber optic sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.
  1. Kinerja transfer yang tinggi
Dibandingkan dengan jenis radiasi yang lain seperti gelombang radio, cahaya memiliki frekuensi lebih tinggi, sehingga kinerja dari kabel fiber optic yang menggunakan gelombang cahaya dapat membawa lebih banyak informasi setiap detiknya (kecepatan transfer 2,5 Gigabit per detik) dibandingkan arus listrik dalam kabel tembaga. Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah fiber optic yang halus.
  1. Ukuran kecil dan ringan
Kabel fiber optic memiliki diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga. Dengan ukuran yang kecil tersebut akan sangat memudahkan pengangkutan dan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan yang baru.
  1. Tidak ada interfensi
Hal ini disebabkan sistem transmisi fiber optic mempergunakan sinar atau cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari percakapan silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau dengan perkataan lain kualitas dari transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan transmisi menggunakan kabel biasa. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel fiber optic dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.
  1. Adanya isolasi antara pengirim (transmiter) dan penerimanya (receiver)
Tidak ada ground loop serta tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya fiber optic. Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang dalam keadaan lokasinya bisa dikatakan mudah terbakar, seperti pada industri minyak, industri kimia, dan sebaginya.
  1. Jarak jauh
Pada kabel tembaga membutuhkan sebuah penguat sinyal setiap 5 km, sedangkan pada kabel fiber optic hanya diperlukan penguat sinyal setiap 20 km.
  1. Bebas penyadapan
Penghantar listrik dilingkupi medan magnet yang dapat dimanfaatkan untuk menyadap data yang dikirimkan. Dalam hal ini kabel fiber optic jauh lebih aman dan dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
  1. Dapat di –upgrade
Jaringan kaabel fiber optic dapat mudah di-upgrade, sistem kabel tidak perlu diubah, karena tidak tergantung pada kecepatan transfer atau arus data.
Dengan adanya kabel fiber optic memang keunggulannya jauh lebih besar dari pada menggunakan kabel biasa, tapi kabel serat optik sendiri juga mempunyai kelemahan yaitu :
  1. Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu sehingga kabel fiber optic menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pensinyalan.
  2. Karena harganya yang masih terlalu mahal, maka perusahaan-perusahaan dengan keadaan ekonomi yang sedang, cenderung untuk memakai kabel biasa dibandingkan dengan kabel fiber optic.
Gelombang Elekromagnetik
Wireless network berarti komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transimisi, melainkan memanfaatkan gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik. Bilamana sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisisi radiasi elektromagnetik (listrik dan medan magnet yang interferensi) yang dipancarkan melalui udara terbuka dan dapat berupa gelombang mikro (Microwave), sistem satelit (Satellite System), sinar infra merah atau sistem laser (Laser System).
Teknologi komunikasi data tanpa kabel ini dikembangkan dengan teknologi mobile radio, microwave, VSAT (Very Small Aperture Terminal), Mobile Satellite Communication, FM Squared dan FM Sideband. Dengan teknologi ini jangkauan dapat dioptimalkan, seperti untuk ke luar kota atau bahkan untuk antar negara sekalipun.
Mobile Radio
Mobile Radio adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang sebagai transmisinya, sebagai contoh HT (Hand Tak), yang sering digunakan oleh masyarakat umum ataupun juga oleh pemerintah. Radio mobile terdapat sebuah sentral sebagai pusat dari komunikasi dan frekuensi yang telah ditentukan.
Microwave
Microwave adalah gelombang frekuensi tinggi yang digunakan untuk point-to-point audio dan sinyal data. Frekuensi microwave memerlukan garis arah langsung antara pengirim dan penerima stasiun untuk beroperasi.
VSAT (Very Small Aperture Terminal)
VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan bagian dari satelit kira-kira diameternya 6 sampai 8 kaki (1,8 sampai 2,4 meter), yang dapat mengirim dan menerima suara, data dan sinyal vidio. VSAT memancarkan  selebar luas area dengan penyiarannya menuju ke satelit. Pada stasiun bumi digunakan dalam komunikasi satelit dari data, suara dan sinyal vidio, tidak termasuk siaran televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, transmiter ditempatkan diluar gedung yang mengarah dalam garis lurus kearah satelit. Satelit menerima dan mengirimkan sinyal dari stasiun bumi yang lain, dalam hal ini satelit sebagai hub dari sistem. Setiap user saling berhubungan dengan stasiun hub via satelit, topologi yang digunakan adalah star. Hub mengontrol keselurahan operasi dalam jaringan tersebut. Dari satu user ke user yang lain bila berkomunikasi harus melalui satelit terlebih dahulu untuk dipancarkan ke user yang lain. VSAT mampu menangani sampai dengan 56 Kbps.
Mobile Satellite Communications
Mobile Satellite Communications adalah salah satu perangkat komunikasi yang menggunakan teknologi wireless, sebagai contoh adalah HP (Hand Phone) yang di khususkan untuk berkomunikasi melalui sebuah pemancar yang berada di bumi dan kemudian diteruskan menuju satelit untuk dipancarkan ke stasiun bumi yang lain dan diteruskan ke user yang dituju.
FM Squared
FM Squared adalah metoda yang lebih tua dari pengiriman sinyal analog menjadi sinyal digital, sinyal ini biasanya digunakan untuk vidio. Metode FM squared tidaklah murah karena (wideband) lebar jalur yang dibutuhkan sangatlah besar dan dibutuhkan penyaring gambar TV yang mempunyai kualitas yang baik. Sebagai contoh stasiun TV yang memancarkan gelombangnya menuju satelit untuk di pancarkan kembali ke user yang berada di bumi.
FM Sideband
Adalah gelombang elektro magnetik yang dipancarkan dengan frekuensi tertentu yang hanya untuk menerima suara, seperti pada pemancar radio yang memancarkan gelombang radio untuk user yang hanya berada di kawasan tertentu dengan frekuensi yang khusus.
Frekuensi adalah siklus lengkap perdetik dalam arah arus bolak-balik. Satuan standard frekuensi adalah hertz, yang disingkat dengan Hz. Jika terdapat arus yang melengkapi siklus dalam 1 detik maka frekuensinya adalah 1 Hz. Frekuensi terbagi atas beberapa macam, yaitu:
Kilohertz (kHz)
Kilohertz (kHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 1000 hertz/detik.
Megahertz (MHz)
Megahertz (MHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 10000 hertz/detik.
Gigahertz (GHz)
Gigahertz (MHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 100000 hertz/detik.
Terahertz (THz)
Terahertz (THz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 1000000 hertz/detik.
Jarak frekuensi dan panjang gelombang digunakan untuk komunikasi yang sangat besar. Frekuensi dari 10 Hz dapat digunakan melaui beberapa milyar hertz, yang akan bergantung dari berbagai macam keperluan dari jalur. Total jarak dari frekuensi yang dapat digunakan sering kali disebut juga dengan spektrum elektromagnetik (electromagnetic spectrum). Spektrum frekuensi adalah panjang gelombang yang dikirimkan dari frekuensi, spektrum dibagi kedalam berbagai macam kelompok, atau band dan perbedaan band ditempatkan untuk penggunaan yang beraneka ragam.
Tabel 4.1 Spektrum frekuensi.
Keterangan Singkatan Frekuensi Panjang Gelombang
Frekuensi sangat rendah VLF 9 kHz – 30 kHz 33 km – 10 km
Frekuensi rendah LF 30 kHz – 300 kHz 10 km – 1 km
Frekuensi sedang MF 300 kHz – 3 mHz 1 km – 100 m
Frekuensi tinggi HF 3 mHz – 30mHz 100 m – 10 m
Frekuensi sangat tinggi VHF 30 mHz – 300mHz 10 m – 1 m
Frekuensi teramat sangat tinggi UHF 300 mHz – 3 gHz 1 m – 100 mm
Frekuensi sangat hebat SHF 3 gHz – 30 gHz 100 mm – 10 mm
Frekuensi luar biasa EHF 30 gHz – 300 gHz 10 mm – 1mm
Sebagai contoh sinyal frekuensi rendah dan frekuensi tinggi dikembalikan lagi ke bumi oleh bagian tertentu dari atmosfer bumi yang lebarnya antara 50 dan 200 mil. Hal ini memungkinkan sinyal yang dipancarkan ke atmosfer akan lebih besar dan lebih jauh jaraknya dari pada beberapa mil sinyal yang dipancarkan secara rata dengan bumi bisa disebut juga dengan “light of sight”, frekuensi MF dan HF akan dibiarkan dan diijinkan untuk digunakan dalam komunikasi yang luas (word wide) (gambar 4.2). Bagaimana pun jumlah pantulan yang tepat, dan ketinggian atmosfir yang akan menyebabkan hal itu dapat terjadi, hal tersebut dapat bervariasi mengingat adanya waktu, cuaca dan musim yang silih berganti, pantulan akan semakin tidak menentu yang hanya dapat diramalkan dengan ketelitian atas dasar pola tertentu juga teori-teori yang ada.
Gambar 4.2 Merupakan pantulan gelombang dan line of sight (LOS).
Sebagai pembanding, frekuensi UHF mempunyai gelombang yang sangat pendek, yang cenderung akan menembus lapisan atmosfir. Oleh karena itu frekuensi UHF tidak bisa digunakan secara langsung untuk berkomunikasi tanpa menggunakan pelantara satelit. Posisi dari satelit berada pada 22.300 mil diatas permukaan bumi dan mengambil persisnya 24 jam untuk berputar (Gambar 2.17). Dalam hal ini satelit bersifat geometis dan akan berputar bersama-sama bumi  dalam 24 jam.
Gambar 4.3  Merupakan satelit sebagai pemantul dari gelombang.
Jika satelit berada pada garis edar yang benar (kira-kira 22,300 mil), satelit berputar dengan bumi sama perisnya ketika per 24 jam, dengan begitu akan berada diatas permukaan yang telah ditentukan, maka hal ini sering juga disebut juga dengan garis edar yang tetap (geostationary orbit).
  1. 1. Pengiriman sinyal
Terdapat tiga hal yang sangat penting untuk pengiriman sinyal frekuensi, yaitu: penyerapan (absorption), pantulan (reflection), dan kekacuan (noise).
Penyerapan (Absorption)
Absorption (penyerapan) berarti penyerapan yang terjadi pada gelombang, baik melui media hampa udara maupun udara. Sebagai contoh gelombang UHF terserap bila melalui uap air yang terdapat pada udara, dan kekuatan gelombang akan hilang sebagian ketika melewati hujan atau kelembapan tertentu. Untuk frekuensi yang rendah, seperti VLF dan LF tidak akan diserap oleh kelembapan atau pun yang lain. Gelombang LF digunakan untuk berkomunikasi oleh kapal selam sebab energi gelombang LF dapat menembus air pada jangkuan beberapa ratus meter.
Pantulan (Reflection)
Reflection (pantulan) hal ini berarti pantulan dari gelombang yang dipancarkan dari sesuatu permukaan yang padat atau permukaan yang setengah padat, sama halnya dengan cermin yang memantulkan cahaya dan gelombang. Gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan oleh permukaan logam atau permukaan yang bukan logam. Penantulan terjadi tergantung dari besar sinyal dan panjang gelombang yang melalui struktur fisik dari reflektor. Selama panjang gelombang dapat dipantulkan dari permukaan yang relatif kasar, seperti lapisan atmosfir yang dapat memantulkan frekuensi gelombang baik gelombang yang rendah, sedang maupun gelombang elektromagnetik yang tinggi. Permukaan yang kasar tidak cukup baik dalam pemantulan gelombang, karena gelombang yang jauh memiliki spektrum yang kecil. Gelombang yang pendek akan membutuhkan reflektor atau pantulan dari bahan yang terbuat dari baja agar pemantulannya sempurna.
Noise
Noise hal ini berarti suatu sinyal elektrik yang tidak diinginkan berada pada lapisan atas sinyal elektrik yang diinginkan. Sumber noise akan mempengaruhi siyal yang diinginkan dan akan merusak sinyal tersebut sehingga sinyal yang diperoleh tidak dapat berjalan dengan baik. Noise termasuk listrik statik dari pusat listrik dalam atmosfir, seperti kilat tapi lebih kecil arusnya. Desis suara tingkat rendah yang tetap dari suatu peralatan yang menggunakan listrik juga dapat membuat noise, seperti motor, generator dan radio, juga kejadian lain dari obyek luar angkasa. Terdapat berbagai sumber noise yang berbeda-beda jumlahnya pada banyak bagian spektrum elektromagnetik. Noise dari luar angkasa pada umunya sangat penting, terutama untuk frekuansi VHF dan frekuensi yang lebih tinggi. Sebagai contoh noise dari keluaran dari elektrik lebih mempengaruhi frekuensi menengah dan rendah. Noise lebih dari suatu gangguan yang utama, karena noise dapat mempengaruhi pesan yang dikimkan bahkan dapat merusak data yang sedang dikirim, sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih untuk melakukan pengiriman ulang.


  1. 2. Fresnel Zone
Merupakan suatu daerah bebas yang diperuntukkan untuk suatu pancaran gelombang elektro magnetik. Diameter Fresnel zone berbantung pada panjang dari gelombang, dan jarak dari gelombang itu sendiri. Untuk jarak minimun fresnel zone berkisar antara 0.6F1 + 3 meter, merupakan yang disarankan.
Radius dari fresnel zone rumusnya adalah :
Gambar fresnel zone
Gambar fresnel zone  yang tidak disarankan
  1. 3. Antena
Antena digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan akan menyebarkan daya pancar melalui suatu medium udara. Ukuran pola Phisik antena yang menyebar adalah sebanding kepada panjang gelombang itu.
Gambar antena
Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil ukuran antena.Antena dapat memancarakan ataupun menerima data analog pada medium udara. Macam – macam antena terbagi menjadi dua bagian antara lain :
Directional
This type of antenna has a narrow beamwidth;  with the power being more directional, greater distances are usually achieved but area coverage is sacrificed
Ex : Yagi, Panel, Sector and Parabolic antennae
an EUM, NCL Station/Master will use this type of antenna in both Point to Point and Point to Multipoint
Omni-Directional
This type of antenna has a wide beamwidth and radiates 3600;  with the power being more spread out, shorter distances are achieved but greater coverage attained
Ex : Omni antenna
a CCU or an NCL Master will use this type of antenna
  1. Yagi
better suited for shorter links
lower dBi gain;  usually between 7 and 15 dBi
Gambar Antena Yagi
Gambar radiasi sinyal dari Yagi
  1. Parabolic
used in medium to long links
gains of 18 to 28 dBi
most common
Gambar Antena Parabolic
Gambar radiasi sinyal dari Parabolic
  1. Sectoral
Directional in nature, but can be adjusted anywhere from 450 to 1800
Typical gains vary from 10 to 19 dBi
Gambar Antena Sectoral
Gambar radiasi sinyal dari Sectoral
  1. Omni
Used at the CCU or Master NCL for wide coverage
Typical gains of 3 to 10 dBi
Gambar Antena Omni
Gambar radiasi sinyal dari Omni
  1. 4. Antenna Radiation Patterns
Common parameters
main lobe (boresight)
half-power beamwidth (HPBW)
front-back ratio (F/B)
pattern nulls
Typically measured in two planes:
Vector electric field referred to E-field
Vector magnetic field referred to H-field
Polarization
An antennas polarization is relative to the E-field of antenna.
If the E-field is horizontal, than the antenna is Horizontally Polarized.
If the E-field is vertical, than the antenna is Vertically Polarized.
No matter what polarity you choose, all antennas in the same RF network must be polarized identically regardless of the antenna type.
Polarization may deliberately be used to:
Increase isolation from unwanted signal sources (Cross Polarization Discrimination (x-pol) typically 25 dB)
Reduce interference
Help define a specific coverage area
Horizontal
Vertical
  1. 5. The Transmission Line
The type of cable selected depends mostly on the length of that cable required.  Generally, the longer the cable run the better the cable must be in terms of attenuation.
Attenuation refers to the degradation of the signal as it travels through the cable.  This is usually stated as a loss in dB per 100 feet.
Gambar Kabel Times Microwave, tipe LMR dan kabel Andrew Corporation Heliax


  1. 6. Attenuation Table
Tabel atenuasi dari kabel
  1. 7. Transmission Line Selection
Physical Characteristics:
Bend radius
Diameter – transition considerations (interface ‘jumper cable’ use)
Environmental considerations
Plenum installation (fire retardant)
Special weather-resistant types
UV resistance very important in tropics
Line Loss or Attenuation paramount – refer to your Link Budget Calculations to determine how much loss is acceptable and still have a viable link.
Foam dielectric, Air Dielectric, Pressurized types of Coaxial Cable.  Waveguide use also possible but typically not cost-effective.
  1. 8. Connectors
Your connector selection will be determined based on the following:
connector gender at antenna
type of cable being used
use of lightning protection
gender of jumpers being used
For the most part the cabling manufacturers also manufacture the connectors that go on the cables.  ‘Knock off’ connectors are available, but don’t always fit the cable the way the manufacturers connectors do.
Generally the only decision that needs to be made is what gender of connector to install…Male or Female.



Antennas – usually Female

Lightning Arrestors – usually Female
a                  b                    c                   d
Gambar konektor a.N-male, b.RP-SMA- male, c.N-female, d.RP-SMA-female
  1. 9. Proses penghitungan bandwidth

BAB IV
Protokol dan service
protokol
Protokol adalah satu set aturan atau perjanjian yang memungkinkan terjadinya komunikasi data. Protocol terdiri dari beberapa layer – layer arsitektur komunikasi.
arsitektur protocol
Pada mulanya beberapa perusahaan membuat susunan protokol-protokol sendiri untuk mendukung system yang dikembangkan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah Novell Netware dengan protokol IPX/SPX. Namun dengan perkembangan waktu dibutuhkan suatu porotokol yang mendukung sistem-sistem yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan. Sehingga dibentuk kesepakatan untuk membuat standart desain protokol agar protokol-protokol yang dibuat nantinya dapat digunakan secara terbuka.
Model referensi OSI LAYER (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah  melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
  • Physical Layer
Physical Layer berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan device dengan jaringan. Selain itu, layer ini juga berfungsi untuk mentransfer dan menentukan cara bit-bit dikodekan, menangani interkoneksi fisik  (kabel), mekanikal , elektrikal, procedural yaitu dimana dimana kabel, konektor dan spesifikasi pensinyalan didefinisikan.
  • Data Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Data link terdiri atas dua sublayer :
ü            LLC (logical Link Control)
Melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap frame meupakan pecahan paket data dengan nomor urut yang digunakan untuk memastikan  pengiriman valid dengan sebuah checksum untuk memeriksa data
ü            MAC (Medium Access Control)
Berhubungan dengan mengambil dan mengalirkan data melalui media transmisi, menentukan protocol yang dipakai untuk proses pengiriman dan penerimaan data.
  • Network Layer
Network layer bertanggung jawab untuk merutekan paket ke alamat tujuan. Service network layer meliputi : penjaluran didasarkan pada kondisi dan prioritas jaringan. dan menterjemahkan alamat logic ke dalam alamat fisik hardware. Network Layer bertugas untuk memastikan bahwa informasi yang dikirim tiba ke tujuan yang benar dan mengatur kesalahan komunikasi.
Bila pada saat  yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnya pun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
  • Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Service transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan.  Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju.

  • Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain  memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system  atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak  dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (di analogikan dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk  mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah  masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

  • Presentation Layer
Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Layer ini melakukan terjemahan struktur data diantara berbagai arsitektur, perbedaan dalam representasi data dikelola ditingkat ini. Layer in juga dapat melakukan kompresi data, enkripsi dan deskripsi serta konversi format data. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Salah satu contoh layanan layerpressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data seperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya
  • Application Layer
Fungsi application layer  adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik/email, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
ACM ( Access Control Method )
ACM merupakan sebuah metode atau tata cara yang mana komputer memperoleh dan mengendalikan akses jaringan melalui media fisik. ACM terdiri atas 3 macam metode, yaitu :
  • Polling
Merupakan metode pengaksesan data yang mempunyai sentral station. Sentral tersebut mengatur transportasi pengiriman dan penerimaan data tiap host berdasarkan urutan dan prioritas. Polling sendiri terdiri atas beberapa metode, antara lain :
  • Roll-call ; Sebagai sentral station, ia berhak menentukan node yang berhak mengakses jalur komunikasi berdasarkan atas daftar yang dimilikinya.
  • Hub ; Tiap node dapat mengakses jalur komunikasi berdasarkan urutan polling.
  • Token Passing ; metode ini menggunakan token yang rutin bergerak melalui setiap node secara urut yang berada pada satu jaringan. Tiap node berhak menggunakan token atau mengabaikan token pada saat token singgah.
  • Contention
Persaingan antara tiap-tiap node dalam mengakses jalur komunikasi dalam jaringan. Dalam hal ini data yang dikirim dan diterima memiliki resiko data loss akibat collision. Contention memiliki  2 metode pendeteksian colllision :
  • CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) Implementasi metode ini digunakan pada Jaringan Ethernet. CSMA/CD adalah suatu metode control access yang digunakan pada Ethernet untuk mengatasi jika terjadi tabrakan frame pada saat proses pengiriman dan penerimaan data. Berikut cara kerja CSMA/CD :
Step  1 : Sebelum proses transmisi pada jaringan Ethernet melalui media kabel, setiap node yang ada dalam jaringan mendengarkan aktivitas jaringan, apakah ada data yang ditujukan ke mereka (Carrier Sense).
Step  2 :  Jika dua node mendeteksi bahwa status kabel free transmit dalam waktu yang bersamaan, maka keduanya memulai melakukan proses pengiriman data (Carrier Sense).
Step 3 : Jika dua node sama-sama melakukan pengiriman data dan terjadi tabrakan, maka masing-masing node berhenti mengirimkan data sesaat.
Step 4 :    Kedua melakukan pengiriman ulang berdasarkan suatu algoritma tertentu. Algoritma ini melakukan pengacakan waktu yang nantinya akan dijadikan time-wait untuk melakukan retransmisi.
  • CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance) Metode ini mencegah terjadinya collision dengan cara mengirimkan packet dummy untuk mengecek jalur aman. Setelah dipastikan aman maka node tadi baru akan mengirimkan data asli ke node yang dituju.
  • Token Passing
Beberapa protocol – protocol yang secara umum digunakan dalam jaringan komputer
  1. IPX/SPX
  2. AppleTalk
  3. NeTBEUI
  4. TCP/IP
  5. Subnet Mask

IPX/SPX
  • IPX (Internetwork Packet Exchange) merupakan protocol hasil dari pengembangan riset yang dilakukan oleh perusahaan Novell untuk jaringan interkoneksi yang digunakan oleh NetWare sistem. NetWare merupakan dasar dari model Client-Server yang diimplemetasikan pada jaringan Ethernet dan Token Ring. Protocol IPX bekerja pada network layer dan mengacu pada pemilihan jalur dan pengalamatan logic pada jaringan.
  • Protocol IPX memiliki alamat yang terdiri atas 4 byte sebagai tanda dimliki tiap-tiap segmen pada jaringan LAN, 6 byte sebagai pengenal spesifikasi system yang digunakan node, dan 2 byte sebagai nomor socket.

AppleTalk
AppleTalk merupakan prioritas protokol yang dikembangkan oleh Apple dan didesain untuk pengembangan model Client-Server pada jaringan LAN. AppleTalk mendukung jaringan Ethernet, Token Ring dan FDDI. Implementasi protocol pada topologi bus, dan alamat tiap node ditentukan secara dinamis dan terdiri atas 16-bit network number dan 8-bit node number.

NetBEUI
NETBEUI (NetBios Enhanced User Interface) merupakan protocol yang digunakan pada LAN yang dikembangkan oleh IBM pada tahun 1985 dan kemudian dikembangkan oleh Microsoft. NetBEUI mengatur data yang akan ditransmisikan, mengizinkan node untuk komunikasi secara efisien di dalam suatu single-segment LAN. NetBEUI adalah suatu protocol sederhana dengan tidak adanya lapisan networking dan tidak bisa dirouting

TCP/IP
TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal, dimana terbentuk dari sekumpulan protocol-protokol lain yang memiliki fungsi dan aturan yang spesifik. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Project Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. ARPA menginginkan sebuah protocol yang memiliki karakter sebagai berikut;
ü       Mampu berkomunikasi dengan berbagai jenis system operasi
ü       Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan tinggi
ü       Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks dan luas

Subnet Mask
Setiap computer disebuah jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke omputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet Mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan berkomunikasi berada di jaringan local yang sama atau berada di jaringan remote.
v                  Class A : 255.0.0.0
v                  Class B : 255.255.0.0
v                  Class C : 255.255.255.0
BAB V
Jaringan ETHernet
Sejarah seputar jaringan Ethernet
Jaringan Ethernet dikembangkan pada pertengahan tahun 1970 oleh Xerox Paolo Alto Research Center (PARC). Pada tahun 1980 jaringan Ethernet dikembangkan oleh 3 perusahan yaitu : DEC, Intel, Xerox.Dalam proses pengembangannya menghasilkan DIX Ethernet. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers ) menetapkan standarisasi untuk perkembangan teknologi jaringan. IEEE 802.3 merupakan standarisasi yang diberikan oleh IEEE untuk jaringan Ethernet. Metode akses yang digunakan dalam jaringan Ethernet menggunakan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection).
Ethernet merupakan tipe jaringan kabel dengan menggunakan CSMA/CD sebagai metode error handling. CSMA/CD adalah metode control access media; dengan kata lain metode ini menentukan bagaimana packet data dikirimkan dan diterima melalui media kabel. Sebelum packet dialirkan melalui kabel, tiap node mendengarkan untuk mengetahui apakah jalur aman atau ada packet yang ditujukan kepada masing-masing node.  Jika ada dua node yang secara bersamaan melakukan pengiriman data dan terjadi collision/tabrakan data maka kedua node berhenti sejenak dan melakukan generate number sebagai waktu pengiriman data kembali.
Ethernet device akan mendeteksi adanya tabrakan jika pada saat proses pengiriman data, besar frame yang diterima tidak sama dengan frame yang dikirim. Ukuran minimum untuk Ethernet frame adalah 64 bytes. Terdiri atas : destination address (6 bytes) + source address (6 bytes) + tipe frame (2 bytes) + Data (46 bytes) + CRC checksum (4 bytes). Ukuran minimum data frame yang akan dikirim harus 46 bytes. Jika ukuran data kurang dari 46 bytes maka fungsi pad akan mensimulasikan dengan menjadikan ukuran data menjadi 46 bytes.
Ukuran maksimum Ethernet frame adalah 1518 bytes. Terdiri atas : destination address (6 bytes) + source address (6 bytes) + tipe frame (2 bytes) + Data (1500 bytes) + CRC checksum (4 bytes). Ukuran maksimum satu data frame yang akan dikirim adalah 1500 bytes.


Berikut Penjelasaan tentang Ethernet frame
Preamble (PRE)—Consists of 7 bytes. The PRE is an alternating pattern of ones and zeros that tells
receiving stations that a frame is coming, and that provides a means to synchronize the
frame-reception portions of receiving physical layers with the incoming bit stream.
Start-of-frame delimiter (SOF)—Consists of 1 byte. The SOF is an alternating pattern of ones and
zeros, ending with two consecutive 1-bits indicating that the next bit is the left-most bit in the
left-most byte of the destination address.
Destination address (DA)—Consists of 6 bytes. The DA field identifies which station(s) should
receive the frame. The left-most bit in the DA field indicates whether the address is an individual
address (indicated by a 0) or a group address (indicated by a 1). The second bit from the left indicates
whether the DA is globally administered (indicated by a 0) or locally administered (indicated by a
1). The remaining 46 bits are a uniquely assigned value that identifies a single station, a defined
group of stations, or all stations on the network.
Source addresses (SA)—Consists of 6 bytes. The SA field identifies the sending station. The SA is
always an individual address and the left-most bit in the SA field is always 0.
Length/Type—Consists of 4 bytes. This field indicates either the number of MAC-client data bytes
that are contained in the data field of the frame, or the frame type ID if the frame is assembled using
an optional format. If the Length/Type field value is less than or equal to 1500, the number of LLC
bytes in the Data field is equal to the Length/Type field value. If the Length/Type field value is
greater than 1536, the frame is an optional type frame, and the Length/Type field value identifies the
particular type of frame being sent or received.
Data—Is a sequence of n bytes of any value, where n is less than or equal to 1500. If the length of
the Data field is less than 46, the Data field must be extended by adding a filler (a pad) sufficient to
bring the Data field length to 46 bytes.
Frame check sequence (FCS)Consists of 4 bytes. This sequence contains a 32-bit cyclic
redundancy check (CRC) value, which is created by the sending MAC and is recalculated by the
receiving MAC to check for damaged frames. The FCS is generated over the DA, SA, Length/Type,
and Data fields.
Kategori media kabel pada Jaringan Ethernet
  • 10Base2 (Thinwire baseband Ethernet)
Disebut sebagai thin cabling menggunakan kabel coaxial RG-58/U. Jenis kabel ini mampu mengirimkan signal sepanjang 300 meter. Menggunakan topologi bus.
• Transmission Rate – 10 Mbps.
• Maximum Length – 185 meters/segment, max 3 segment
• Impedance – 50 ohm, conductor diameter – 0.5 mm.
• BNC connections.
• 0.5 meter between consecutive connections.
• Maximum 30 nodes per segment



Keuntungan :
  • Murah dalam artian sistem ini tidak menggunakan modem
  • Teknologi sederhana
  • Mudah dalam Instalasi.
Kekurangan :
  • Kapasitas pengiriman data sangat terbatas karena hanya satu jalur data (baseband). Baseband : pengiriman data yang berupa sinyal digital yang dikirim langsung tanpa mengalami perubahan apapun melalui satu channel transmisi.
  • Jarak Terbatas (pengiriman signal)
  • Untuk area yang luas dibutuhkan biaya instalasi yang mahal.
  • 10Base5 (Thickwire Ethernet)
Disebut thick cabling menggunakan kabel coaxial RG-8/U.Jenis    kabel ini mampu mengirimkan signal sepanjang 500 meter/segment.
Untuk sekarang ini 10Base5 suadah jarang digunakan didalam sebuah jaringan. Dengan pertimbangan instalasi yang sulit, thick cabling telah digantikan oleh fiber optic.
• Transmission Rate – 10 Mbps.
• Maximum Length – 500 meters/segment.
• Impedance – 50 ohm, conductor diameter – 2.17 mm.
• Uses transceivers and AUI (Attachment Unit Interface) cable.
• Up to 100 nodes per segment.
• Total Maximum Extended Length (by Repeaters) – 1500 meters.
Keuntungan :
  • Jangkauan pengiriman signal lebih panjang
  • Tahan terhadap EMI dan RFI karena lapisan pelindung kabel yang tebal.
  • Baik digunakan untuk jaringan yang mempunyai jarak yang jauh antar host dalam satu segment.
Kerugian :
  • Tidak fleksibel dalam instalasi dan perawatan
10BaseT (Twisted Pair Ethernet)
Menggunakan kabel Twisted Pair (UTP & STP) . Kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-45. Dalam 10BaseT disusun membentuk topologi star. Ada beberapa kategori pada twisted pair namun Cat5 adalah yang paling reliable dan kompatibilitas yang tinggi. Transmission Rate 1 Mbps, 10Mbps, 100Mbps, 1Gbps. Panjang maksimum 100 meter/segment.
Kategori UTP berdasarkan standart EIA/TIA :
-          Kategori 1 hanya bisa mentransmisikan suara/voice saja (Telepon)
-          Kategori 2 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 4Mbps
-          Kategori 3 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 10 Mbps
-          Kategori 4 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 16 Mbps
-          Kategori 5 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 100 Mbps
-          Kategori 5+, 6, 7 sudah bias mencapai 1 Gbps atau 1000 Mbps
Perbedaan diantara kategori – kategori tersebut terletak dari segi lilitan pada tiap pasang kabel






BAB VI
TCP/IP
Apa Itu TCP/IP ?
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol ) adalah sekolompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di Internet. Dengan kata lain TCP/IP berarti segala sesuatu dan apapun yang berhubungan dengan protokol-protokol khusus dari TCP dan IP, contoh untuk protokol-protokol tersebut adalah UDP, ARP, dan ICMP sedang contoh untuk  aplikasi-aplikasinya adalah TELNET, FTP, dan rcp. Protokol berfungsi mirip  dengan bahasa. Agar dapat berkomunikasi, orang-orang perlu berbicara dan mengerti bahasa yang sama.
Perkembangan TCP/IP dapat di terima dengan luas dan praktis menjadi standar de facto jaringan komputer  berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protocol itu sendiri, daintaranya :
  • Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protocol yang terbuka.
  • Standar protocol TCP/IP dapat ditemukan dalam bentuk Request For Comment (RFC).
  • TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada SO atau hardaware tertentu.
  • Perkembangan TCP/IP dilakukan dengan konsesus dan tidak tergntung pada vendor tertentu.
  • Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya tak seluas internet sekarang ini.
  • TCP/IP memilik fasilitas routing yang memungkinkan TCP/IP untuk diterapkan pada intrnetwork.

Dasar Arsitektur TCP/IP

Pada dasarnya komunikasi data ,merupakan proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer yang lainnya. Untuk dapat mengirimkan data pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai Network Interfce. Network Interface ini bermacam-macam tergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut.
Dalam proses pengiriman data ini ada beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimka ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer data ini tidak berada pada jaringan lokal, melainkan bearada di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang berkomunikasi “jauh” (secara jaringan) maka kemungkinan adanya data yang rusak atau hilang sangat besar. Oleh kaena itu, perlu adanya suatu mekanisme yang dapat mencegah atau paling tidak meminimalkan kemungkinan terjadinya kerusakan atau hilangnya data pada saat data di transfer.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, pada komputer tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat, tanpa kesalahan.
Dalam memecahkan transfer data di atas, para ahli jaringan komputer juga melakukan hal yang sama. Untuk setiap program komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa aturan-aturan untuk menangani problem tersebut. Untuk menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan ini  harus bekerja sama satu dengan yang lain. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai Protocol komunikasi data. Protocol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software), yang terdapat dalam komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.
TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang didesain untuk melaksanakan fungsi-fungsi komunikasi data. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protocol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protocol menjadi jelas dan sederhana. Protocol yang satu tidak perlu mengetahui protocol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan menerima data.
Sekumpulan protocol TCP/IP ini dimodelkan dengan 4 layer TCP/IP, sebagai terlihat pada gambar dibawah ni



TCP/IP terdiri atas 4 layer kumpulan protocol yang bertingkat. Keempat layer tersebut adalah :
  • Network Interface Layer
  • Internet layer
  • Transport Layer
  • Application Layer
Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protocol yang berada di satu layer ke protocol di layer lain. Setiap protocol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protocol lain sebagai data. Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi  protocol tersebut. Setelah itu data ini diteruskan lagi ke protocol pada layer dibawahnya  Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima dari protocol lain yang berada pada leyer dibawahnya. jika data yang diterima dianggap valid, maka protocol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protocol lain yang berada pada layer di atasnya.



Layer 1, yaitu networking interface layer, bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik, media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini protocol pada layer ini harus mampu menterjemahkan sinyal listrtik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasa dari peralatan lain yang sejenis.
Layer 2 adalah internet layer, protocol-protocol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat 3 macam protocol, yaitu IP, ARP, dan ICMP. IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaiakan paket data ke alamat yang tepat. ARP (Address Resolution Protocol) ialah protocol yang digunakan untuk menemukan alamat hardware. Dari host atau komputer yang terletak pada network yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah protocol yang digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data
Layer 3, yaitu Transport Layer, berisi protocol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host atau komputer. Protocol tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
Layer teratas, ialah Application Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi  yang menggunakan protocol TCP/IP.
– Fungsi TCP/IP

Transmission Control Potocol (TCP)
TCP (Transmission Control Protokol ) melakukan transmisi data per segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu hingga selesai.
Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri ( sequence number ). Komputer mitra yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal ACKnowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya sang mitra belum juga memberikan ACK, maka terjadi “ time out “ yang menandakan pegiriman paket gagal dan harus diulang kemabali. Model protocol TCP disebut sebagai connection oriented protocol.

TCP PORT
Port merupakan pintu masuk datagram dan paket data. Port data dibuat mulai dari 0 sampai dengan 65.536. Port 0 sampai dengan 1024 disediakan untuk layanan standar, seperti FTP, TELNET, Mail, Web dan lainnya. Port ini lebih dikenal dengan nama well known port. Dapat dilihat contoh port pada table dibawah ;




Internet Protokol (IP) adalah protocol yang memberikan alamat atau identitas logika pada peralatan jaringan. Internet Protokol yang digunakan sekarang adalah Internet Protokol versi 4 yang menggunakan notasi angka 32 bit dan yang masih dalam tahapan pengembangan adalah Internet  Protokol versi 6 yang menggunakan notasi angka 128 bit. IP address disebut alamat logika karena dibuat oleh perangkat lunak, dimana alamat tersebut tersebut secara dinamis dapat berubah jika device ditempatkan pada jaringan yang lain. Berbeda dengan MAC Address atau Hardware Adreess yang diberikan secara permanen ketika peralatan tersebut dibuat. IP address terdiri atas 5 kelas, yang terdiri atas network ID dan host ID. Berikut daftar pengkelasan alamat IP ;



Address Class Dotted-Decimal Notation Ranges
A (/8 prefixes) 1.xxx.xxx.xxx -126.xxx.xxx.xxx
B (/16prefixes) 128.0.xxx.xxx -191.255.xxx.xxx
C (/24 prefixes) 192.0.0.xxx – 223.255.255.xxx
Note :
IP address untuk kelas A dapat menampung maksimum 16,777,214 host dalam satu jaringan. untuk kelas B dapat menampung maksimum 65,534 host dalam satu jaringan. Sedangkan untuk kelas C dapat menampung maksimum 254 host dalam satu jaringan. Adapun beberapa kelas alamat ip  yang digunakan sebagai ip multicast dan sebagai ip cadangan, sebagai berikut;
ü       Kelas D
Bit Multicast       : 28 bit
Byte inisial         : 224-247
ü       Kelas E
Bit Cadangan      : 28 bit
Byte Inisial         : 248-255
Alasan dilakukannya SUBNETTING
Setiap organisasi yang terhubung ke internet memperoleh sebuah network ID dari internic. Network ID ini memiliki ukuran bermacam-macam, mulai dari kelas A, B, hingga kelas C. network ID dengan ukuran tertentu ini jarang sekali langsung digunakan untuyk membentuk satu jaringan. Biasanya sebuah organisasi memiliki lebih dari satu jaringan/LAN, yang masing-masing jumlah hostnya tidak sebesar jumlah maksimal host yang disediakan oleh satu kelas IP address.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan sebuah organisasi memerlukan lebih dari satu LAN agar dapat mencakup seluruh organisasi, yaitu:
a. Teknologi yang berbeda
Khususnya dalam bidang riset, yang terdapat peralatan yang harus didukung oleh Ehternet, dan yang lain oleh jaringan token-ring.


b. Keterbatasan teknologi
Sebagian besar teknologi LAN memiliki batas kemampuan berdasarkan pada parameter elektrikal, jumlah host yang terhubung, dan panjang total dari kabel. Batas ini paling sering dicapai oleh factor panjang kabel.
c. Kongesti pada jaringan
Sebuah LAN dengan 254 host misalnya akan memiliki performansi yang kurang baik, dibandingkan dengan LAN berukuran kecil, jika teknologi yang digunakan adalah Ethernet. Sekian banyak host yang menggunakn satu media berasma-sama untuk berbicara satu dengan yang lainnya akan membuat kesempatan akses masing-masing host terhadap jaringan menjadi kecil. Beberapa host yang memonopoli penggunaan bandwith. Jalan keluar yang paling umum adalah memisahkannya ke dalam sebuah kelompok kecil dan menempatkannya pada kabel yang terpisah.
d. Hubungan point-to-point
Karena jauhnya dualokasi sebuah kampus, maka diperlukan teknologi LAN tartentu yang mencakup ‘local area’ ini. Biasanya digunakanlah hubungan point-to-ponit berkecepatan tinggi untuk menghubungkan beberpa LAN tersebut.
Karena alasan diatas, network ID yang dimiliki oleh suatu organisasi dipecah lagi menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil. Teknik ini dinamakan subnet (subnetwork).
Contoh kasus:










Gambar A:
Pada gambar A, semua host terhubung pada jaringan kelas B, dengan alamat jaringan 143.15.3.0. Dalam sebuah jaringan kerlas B, ada 65,534 host. Jika senua host digunakan pada kabel yang sama, akan menyebabkan kesulitan bagi user untuk mengirim dan menerima informasi secara efisien.
Sebuah solusi yang mungkin adalah dengan memecah jaringan yang besar ke dalam beberapa jaringan yang lebih kecil dengan caraa subnetting.
Gambar B: menunjukkan efek dari pemecahan jaringan besar kelas B ke dalam tiga sub jaringan (subnetwork) yang lebih kecil.
Pada gambar B, departemen Marketing and Finance subnet sendiri: 143.15.4.0, dan 143.15.5.0. Dan sekarang router menggunakan dua interface—143.15.4.100 dan 143.15.5.100—untuk menyediakan gateway terpisah untuk masing-masing subnetwork.
Subnet Mask
Setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnet yang dikenal sebagai subnet mask atau address mask.
Nilai subnet mask memisahkan network id dengan host id. Dapat dilihat pada table dibawah ini :
CLASS Subnet Mask
Kelas A          : 255.0.0.0
Kelas B          : 255.255.0.0
Kelas C          : 255.255.255.0
Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalahjaringan local atau non local. Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi paket data melalui sebuah router. Dengan demikian diperlukan address mask untuk menyaring ( filter ) IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.
Pada subnet mask, seluruh bit yang berhubungan dengan network ID diset 1. Sedangkan bit yang berhubungan dengan host ID di set 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan adalah memakai sebagian bit host ID untuk membentuk subnet-ID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk host-ID menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnet ID, jumlah subnet yang dapat dibentuk semakin banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.



Extended.network.prefix (jaringan yang diperluas)
Dengan adanya subnet-ID ini, network prefix tidak lagi sama dengan network ID. Network prefix yang baru adalah network ID ditambah subnet-ID. Untuk membedakannya dengan network prefix lama, digunakan istilah extended network prefix.
Sebagai contoh, IP address kelas B 132.92.121.1 secara default memiliki subnet mask 255.255.0.0. dengan subnet mask ini, IP address di atas berarti host id 121.1 pada network 132.92/16 (kelas B). Jika alokasi kelas B 132.92.xxx.xxx ini ingin dibagi untuk digunakan pada jaringan-jaringan kecil, subnet mask yang digunakan harus diubah. Berikut contoh sederhanaperhitungan subneting :
Ip Address : 192.168.0.1
Netmask   : 255.255.255.0
ü       Nilai 0 bernilai 256, karena tiap octet bernila 8 bit
256 – 0 = 256
256  – 2 = 254 host
ü       Nilai 2 merupakan nilai default yang terdiri dari net id dan broadcast id
256 / 256 = 1 network

Testing TCP / ip
Ada beberapa command atau perintah yang digunakan untuk test koneksi menggunakan TCP / IP.
ü      IPCONFIG
Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang pada Komputer kita, dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada jendela command promt dikomputer kita, kita dapat melihat Host Name, ip address, primary DNS, physical Address dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan baik apabila telah terpasang Network Card di komputer anda. Ipconfig menampilkan informasi berdasarkan Network Card yang terpasang.
ü      PING
Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi dan terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan Replay form No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunnya berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk menghubungkan ke LocalHost dapat berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya jika kita melakukan ping untuk nomor IP yang tidak dikenal maka akan dikeluarkan pesan Request Time Out yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut ( ping 192.168.0.90 ). TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang dijaringan (karena destinasi/tujuan tidak ditemukan )
BAB VII
Koneksi Jaringan windows dan linux menggunakan samba

  1. 1. What the hell of Samba ?
Jawaban paling pendek adalah suatu protokol yang memungkinkan komputer-komputer untuk saling berbagi file dan printer dan informasi lainnya, seperti daftar file dan printer yang tersedia.
Sistem-sistem operasi yang mendukung ini termasuk Windows NT, OS/2, dan Linux dan paket-paket add-on yang dapat mencapai hal ini untuk DOS, Windows, Unix dan yang lainnya. Apple Macs dan beberapa Browser Web dapat berbicara dengan protokol ini. Alternatif selain SMB adalah Netware, NFS, Appletalk, Banyan Vines, Decnet, dll; banyak yang mempunyai keunggulan tetapi tak ada yang berspesifikasi umum dan digunakan secara luas dalam mesin-mesin desktop secara default.
  1. 2. Kemampuan Samba
Ini adalan sebuah daftar dari Samba apa yang akan diberikan. (Kutipan dari README):
¤ Sebuah server SMB, menyediakan layanan file dan pencetakan (print) dengan gaya Windows NT dan LAN Manager pada klien-klien SMB seperti Windows 95, Warp Server, smbfs dan lainnya.
¤ Sebuah NetBIOS (rfc 1001/1002) nameserver, yang di antara yang lain, memberikan dukungan browsing. Samba dapat menjadi browser master pada LAN anda jika diinginkan.
¤ Sebuah klien SMB seperti ftp sehingga anda dapat menggunakan sumber daya PC (disk dan printer) dari Unix, Netware, dan sustem operasi lainnya.
¤ Sebuah ekstensi jauh untuk klien dalam hal back-up PC.
¤ Tool command-line terbatas yang mendukung beberapa fungsi administrasi NT yang dapat digunakan pada Samba, NT Workstation dan NT Server.

  1. 3. Instalasi dan konfigurasi Samba
Beberapa langkah penting yang diperlukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi Samba pada computer bersistem operasi Linux (distro linux apa saja)

Memperoleh Samba
  • Bagi anda yang memepunyai CD-ROM distribusi Linux, paket ini sudah tersedia di CD-ROM distribusi linux dalam bentuk RPM
  • Anda bisa saja langsung download lewat internet pada situs http://www.samba.org atau ftp.samba.org , file ini disimpan dalam bentuk tar.gz dan rpm
Proses Instalasi
  • Kita asumsikan file samba bernama samba-2.0.7.tar.gz , simpan file ini di sembarang direktori yang anda inginkan misal kita buat direktori /master . Selanjutnya kita ekstark paket tersebut  ( samba-2.0.7.tar.gz ) dengan perintah tar -xvzf samba-2.0.7.tar.gz
———————————————————
surti@scen.ac.id # tar -xvzf samba-2.0.7.tar.gz
———————————————————
setelah perintah diatas dijalankan maka pada direktori /master akan menjadi /master/samba-2.0.7
anda diwajibkan masuk pada direktori baru ini menggunakan perintah CD
———————————————————
surti@scen.ac.id # cd /master/samba-2.0.7
———————————————————
untuk memastikan anda sudah masuk mada direktori ini anda bisa tiliskan perintah sebagai berikut :
———————————————————
surti@scen.ac.id # pwd (tekan enter)
/master/samba-2.0.7
  • Beberapa langkah pokok yang harus dilalui dalam proses instalasi samba, antara lain :
  1. Mengkompilasi source ( ./configure )
  2. Membuat binary ( make )
  3. Menginstal binary ( make install )
  • Beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan dalm memmilih paket binary atau source :
Paket Binari
  • Waktu instalasi yang di gunakan relative sedikit.
  • Masalah yang akan anda hadapi lebih sedikit, sebab paket ini sudah     “ setengah matang “ tinggal di install saja.
Paket Source
  • Anda memiliki control penuh dalam system anda, termasuk direktori tempat anda menginstal Samba nantinya.
  • Waktu anda lebih banyak terbuang saat melakukan kompilasi source code samba.
Konfigurasi Samba
  • File konfigurasi yang utama/tunggal pada system linux atau unix adalah file smb.conf
pindah ke direktori yang aktif di /etc/samba.
———————————————————
surti@scen.ac.id # cd /etc/samba
———————————————————
Sekarang gunakan sebuah editor teks dan edit file smb.conf, saya menggunakan vi editor untuk mengedit file  smb.conf
———————————————————
surti@scen.ac.id # vi smb.conf
———————————————————
Sekarang, dalam editor, jika smb.conf tidak berisi apa-apa (blank), saya akan memberikan sebuah konfigurasi samba dasar untuk sharing file. Jika tidak, keluar dari program dan ubah nama smb.conf menjadi smb.conf.bak.
———————————————————
surti@scen.ac.id # mv smb.conf smb.conf.bak
———————————————————
Kemudian buat sebuah file smb.conf yang baru dan kosong.
———————————————————
surti@scen.ac.id # touch smb.conf
———————————————————
Sekarang buka kembali smb.conf.
———————————————————
surti@scen.ac.id # vi smb.conf
———————————————————
Sekarang anda seharusnya sedang melihat sebuah file kosong (blank).
  • Di dalam file smb.conf terdiri dari dua bagian
  1. Global setting
Berisi konfigurasi aturan secara umum
  1. Share Difinition
Berisi konfigurasi yang dibagi pakai antara lain seperti home, netlogon, printers, profile, public, tmp dll.
  • Dua tipe layanan dalam samba
  1. File Sharing
  2. Print Sharing
Cara konfigurasi sederhana dalam smb.conf
[global]
workgroup = STRES
server string = Keluarga Orang Stres
encrypt passwords = Yes
log file = /var/log/samba/log.%m
max log size = 50
host allow = 192.168.1. 192.168.2. 127.
[home]
comment = data penting
writeable = yes
browsable = no
[cdrom]
path = /mnt/cdrom
guest ok = yes
Memulai dan menghentikan samba
Memulai dan menghentikan samba semudah memotong kue pie, untuk memulai, ketikan perintah sebagai berikut:
———————————————————
surti@scen.ac.id # /etc/rc.d/init.d/smb start
———————————————————
dan untuk menghentikannya dengan mengetikkan:
———————————————————
surti@scen.ac.id # /etc/rc.d/init.d/smb stop
Konfigurasi Jaringan Windows

1. Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
Berikan nama komputer yang unik untuk mengidentifikasi komputer yang akan digunakan agar dapat “berkomunikasi” dengan komputer lain di dalam jaringan.

2. Memberi nama komputer
Komputer dengan sistem operasi Windows di dalam jaringan komputer harus menggunakan nama yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih penamaan dengan komputer lain.

Computer Description
Anda bisa saja mengabaikan deskripsi komputer yang dipakai. Deskripsi komputer akan terlihat oleh orang lain pada saat browsing di jaringan, bila Anda mengisi computer descripton, ikuti prosedur dibawah untuk memberikan nama untuk komputer:
1. Pilih Start, Settings, dan Control Panel.
2. Double-klik ikon Network dan klik tab Identification.
3. Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk komputer yang akan
digunakan.
4. Klik OK.

3. Menginstall dan Mengkonfigurasi Network Adapter Card
Network adapter card (kartu jaringan) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer yang dapat
“berinteraksi” di dalam jaringan. Kartu jaringan menggunakan media fisik untuk tipe network, media dan protokol.
Windows98 mendukung beberapa tipe network, yaitu:
1. Ethernet,
2. Token Ring,
3. Attached Resource Computer Network (ARCNet),
4. Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
5. Wireless, infrared,
6. Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Windows 98 secara otomatis memberikan interrupt request (IRQ) dan input/output (I/O) address untuk kartu jaringan. Prosedur yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan:
1. Control Panel, double-klik icon Network.
2. Pilih tab Configuration, klik Add.
3. Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.
4. Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
5. Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties.
Setelah meng-copy file yang dibutuhkan untuk menginstall kartu jaringan, Windows 98 akan me-restart komputer.
6. Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan double-klik icon Network.
7. Pilih Adapter, lalu klik Properties.
4. Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” antara dua buah komputer atau lebih dalam jaringan komputer, gunakan protokol yang sering (umum) digunakan.
Prosedur yang dilakukan untuk menginstall protokol jaringan:
1. Buka Control Panel dan double-klik ikon Network.
2. Dalam tab Configurasi klik Add.
3. Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan klik Add.
4. Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK.



Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi
1. NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI)􀃆 protokol sederhana yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran (broadcast base).
2. Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX), protokol yang digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
3. Microsoft Data-link Control(DLC)􀃆 dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe dan AS/400.
4. Transmission Control Protocol/Internet Protokol(TCP/IP), protokol standar yang umum digunakan.
5. Fast Infrared Protocol, digunakan secara wireless (tanpa kabel), protokol yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digital assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.
6. Asynchronous Transfer Mode (ATM)􀃆 teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.
5. Mengkonfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
1. Internet Protocol,
2. Transmission Control Protocol (TCP),
3. Internet Control Message Protocol (ICMP),
4. Address Resolusion Protocol (ARP),
5. User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.
Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual.
Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
1. Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
2. Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
3. Klik Properties.
4. Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
* Obtain an IP address automatically
IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP addresss ecara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

* Specify an IP address
IP address dan subnet mask diisi secara manual.
Important
If you use a static IP address, make sure the address is accurate. If you assign an incorrect number,
your computer may not able to communicate on the network. You should also prevent another user
from being able to use the network.
5. Klik OK.
6. Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway, masukkan ip address server.
7. Klik OK.
8. Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan ip address server.
9. Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan ip address server.
10. Klik OK